PUEBI - Pemakaian Huruf Kapital

Selamat sore menuju akhir bulan dan akhir tahun. Kali ini mimin mau share tentang penggunaan huruf kapital dalam PUEBI nih. Pastinya banyak yang sudah tahu dan tidak sedikit juga yang sudah lupa, maka dari itu mimin ingatkan :) . Untuk itu yuk yuk baca sampai selesai. 



1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.

Contoh : Apa kabarmu hari ini?

Komunitas yang bergerak dalam bidang literasi.

2. Huruf kapital dipakai awal kalimat dalam petikan langsung atau awal dialog.

Contoh : Dia bertanya, “Siapa pemenang lomba cerpen itu?”

Besok pagi,” kata dia, “mereka tiba di sini.” 

3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan tetapi bukan yang dipakai sebagai jenis atau satuan ukuran.

Contoh : MSeptian Wijaya, Dymar Mahafa, Alessandro Volta, Rudolf Diesel, Jenderal Kancil, Dewa Pedang, Indani boru Sitanggan, Ayam Jantan dari Timur.

bukan untuk : mesin diesel 7 ampere 10 volt

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan (jabatan, gelar adat, keagamaan, akademik, pangkat) yang mengikuti atau diikuti nama orang atau yang digunakan sebagai sapaan atau yang merujuk sebagai kata ganti untuk orang tertentu.

Contoh : Sultan Hasanuddin, Doktor Muhammad Hatta, Nurul Huda, Sarjana Pendidikan, Wakil Presiden Adam Malik, Proklamator Republik Indonesia, Terima kasih, Kiai.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 

5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama suku, bangsa, atau bahasa.

Contoh : bahasa Banjar, bangsa Indonesia, suku Dayak

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi, yang bukan menunjuk pada jenis.

Contoh : Jawa Timur, batik Pekalongan, Gunung Batur, Selat Bali, Kelurahan Rawamangun, Gang Kelinci.

bukan untuk

  • Kami bermain di sungai. 
  • Akan kudaki gunung, lewati lembah.
  • Ibu menyukai kacang bogor sebagai cemilan.

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari besar atau peristiwa bersejarah.

Contoh : hari Jumat, hari Nyepi, bulan Desember, bulan Maulid, tahun Masehi, kalender Hijriah, Perang Dunia II, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, dokumen kecuali kata di, ke, dari, dan, yang, untuk.

Contoh : Nulis Aja Community, Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kitab Undang-Undang, Hukum Pidana, Republik Korea Selatan.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010 tentang Penggunaan  Bahasa Indonesia dalam Pidato Presiden dan/atau Wakil Presiden serta Pejabat Lainnya.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan.

Contoh : 

  • M.A. (master of arts)
  • Prof.   (professor)
  • M.Si   (magister sains)
  • Dg. (daeng)
  • Dt. (datuk)
  • R.A. (raden ayu)
  • Tn. (tuan)
  • Ny. (nyonya)
  • Sdr. (saudara)

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang digunakan dalam penyapaan atau pengacuan.

Contoh : “Kapan Paman berangkat?” tanya Ali.

  Selamat pagi, Prof.

  “Hai, Cantik, apa kabar tulisanmu?”

bukan untuk : Saya tinggal bersama ayah, ibu, dan adik.

Itulah beberapa penggunaan atau pemakaian huruf kapital yang sesuai dengan PUEBI. Selamat mempraktikkan ya. 

 

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama tiap unsur pada judul buku, karangan, artikel, makalah, majalah kecuali kata di, ke, dari, yang, dan, untuk yang tidak terletak pada posisi awal.

Contoh : Hiday Nur adalah penulis buku Pohon Nira Bengkok di Belakang Rumahmu.

  Cerita anak karyanya dimuat dalam majalah Bobo.

  Ia menyajikan makalah “Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata”.  


Posting Komentar

0 Komentar