Generasi yang Berkarakter {Ahmad Maujuhan Syah}

Indonesia menjadi negara pertama dengan usia penduduk produktif terbanyak. Rentang usia produktif antara 15-40 tahun dan di Negara Katulistiwa ini penduduk terbanyak di usia tersebut. Maka tak perlu kaget jika banyak sekali negara-negara lain yang iri dengan Indonesia. Namun pertanyaannya adalah apakah di usia produktif maka secara otomatis manusianya juga akan produktif?. Nyatanya tidak.

Indonesia tidak masuk dalam daftar negara paling produktif. Peringkat pertama di duduki oleh Jerman. Ini menjadi catatan khusus untuk para generasi muda Indonesia. Membangun generasi yang produktif harus dengan keuletan dan penanaman karakter yang mengakar. Generasi yang memiliki karakter kuat akan memiliki daya produktifitas yang kuat pula. Sementara negara kita masih dalam kategori negara pengekor.

Dahulu Ki Hajar Dewantoro mendirikan taman siswa bukan untuk mencerdaskas generasi muda indonesia pada jaman itu, namun lebih kepada penanaman karakter siswa-siswinya. Maka namanya pun bukan sekolah akan tetapi taman. Taman identik dengan hiburan, bergembira, bersenang-senang. Ketika kondisi manusia dalam keadaan gembira maka untuk memasukkan ilmu-ilmu pengetahuan akan jauh lebih mudah dan lebih kuat tertanam. Begitupun ketika memasukkan nilai-nilai kebangsaan, karakter dan norma akan jauh lebih mudah.

Pada saat ini generasi muda Indonesia mengalami kemunduran karakter. Mereka mudah terbawa arus budaya-budaya negara lain. Sehingga sangat rentan untuk dipengaruhi. Efeknya adalah menjadi generasi yang tidak berkarakter. Menghabiskan masa-masa produktifnya untuk bermalas-malasan, narkoba, mabuk, dan hal-hal negatif lain. Kesalahan bukan sepenuhnya terletak pada generasi mudanya akan tetapi generasi pendahulunya juga memiliki andil dalam membentuk generasi muda saat ini.

Melalui tulisan ini, kami mencoba untuk memberikan beberapa hal yang perlu di perhatikan atau diberikan kepada generasi-generasi muda Indonesia saat ini. Beberapa hal ini yang membuat generasi muda berprestasi, sukses menginspirasi.

  1. Perduli Lingkungan

Banyak dari pemuda kita yang kurang perduli terhadap lingkungannya. Bukan hanya pemudanya saja bahkan banyak masyarakat yang sudah menjadi apatis terhadap lingkungan. Lakukan penyapaan pada keluarga, tetangga, dan siapa saja yang kita jumpai dan kita kenal. Kenali lingkungan kita dengan baik. Bukan hanya lingkungan tenpat tinggal kita. Alam juga termasuk lingkungan. Semakin kita baik dan perduli lingkungan semakin kita bisa dengan mudah mencari solusi atas masalah-masalah yang ada.

  1. Nikmati Proses

Saat ini adalah zaman kemudahan. Semua serba instan, serba cepat. Mau makan tinggal pesan, mau belanja tinggal pesan. Salah satu dampak buruk dari perkembangan teknologi adalah tidak adanya kemauan untuk berproses. Keris sebelum menjadi keris sudah melalui berbagai tempaan sedemikian sampai menjadi bentuk maha karya keris yang sekarang kita nikmati. Jadilah orang yang berproses, apa pun itu yang kita alami di kehidupan kita, nkmatilah. Sampai akhirnya kita jadi sebuah maha karya seperti keris.

  1. Selesaikan Satu Hal Sampai Tuntas

Masih terhubung dengan poin sebelumnya, poin ketiga ini lebih kepada melawan kemalasan. Kita cenderung semngat di awal tapi lemes di akhir. Akhirnya sebuah pekerjaan tidak terselesaikan. Cobalah menyelesaikan satu hal sampai tuntas, tanpa perduli hasilnya seperti apa. Meski jelek yakini dan banggalah bahwa itu hasil dari jerih payah kita sendiri. Selesaikan satu hal meski sulit karena menyelesaikan satu hal ini akan mempengahuri ke hal-hal lain yang kita kerjakan.

  1. Manfaat Teknologi Dengan Baik, Bijak dan Benar

Saat ini apa saja yang kita ingin tahu dapat dengan mudah kita cari. Ada mesin pencarian di internet. Mesin itu mencakup hampir seluruhnya yang ada di dunia ini. Namun tidak ada filternya. Hal-hal yang negatif juga sangat banyak. Gunakan teknologi yang ada sebagai alat untuk membantu kita meraih hal-hal yang positif dan baik. Jadi buang yang buruk ambil yang baik.

  1. Akhlak Jauh Lebih Penting Dari Pada Kecerdasan

Masih ingatkah bahwa netizen dari Indonesia adalah netizen paling buruk di dunia. Apa yang membuat hal itu terjadi?. Kurangnya pendidikan akhlak yang di tekankan dalam sebuah transfer ilmu pengetahuan. Kita boleh jadi orang yang sangat pintar bahkan genius, tapi itu semua akan muspro jika kita tidak memiliki akhlah yang baik. Padahal orang Indonesia dikenal dengan kesopanan dan ramah tamahnya. Maka utamakan akhlak dari pada kepintaran atau kecerdasan di mana pun tempatnya, bagaimanapun keadaanya.

  1. Bentuklah Lingkungan Yang Positif

Membentuk lingkungan yang positif sangatlah mudah. Tersenyumlah dengan siapa saja, hangatlah dengan siapa saja, maka lingkungan kita secara otomatis akan positif. Lingkungan positif akan berpengaruh terhadap perkembangan mental kita. Dengan mental yang bagus maka kita tidak akan mudah timbang oleh gonjang-ganjingnya zaman.

  1. Sukai Membaca

Bahkan wahyu yang pertama tueun kepada Nabi Muhammad Shalallahualaihi wa salam adalah Iqro’ yang berarti membaca. Sukai membaca apa saja. Dengan menyukai membaca kita akan mudah membaca apa saja, bukan hanya buku, bisa kita membaca situasi, membaca zaman, membaca peluang usaha dan lain sebagainya. Jadi mulai sekarang sukai membaca.

Beberapa hal di atas bisa menambah khazanah karakter yang semakin hari semakin hilang dari generasi kita. Semoga kita tetap bisa melanjutkan estafet kehidupan para pendahulu kita dengan baik dan benar. Terima kasih dan jangan lupa bahagia.

Posting Komentar

0 Komentar