Tiko Tikus Tanah yang Bijak

Nina Saingo

(@ninasaingo





Pohon Loli  selalu jadi pusat perhatian bagi semua penghuni di hutan. Dahannya sangat kokoh dan daunnya yang rimbun menjadi tempat berteduh bagi siapa saja yang melewatinya.

Keluarga kelinci tinggal tak jauh dari pohon Loli. Coco kelinci bersahabat baik dengan pohon Loli. Ia selalu mendengar keluh kesah pohon Loli yang merasa kesepian.


“Bagaimana kau bisa merasa kesepian di hutan ini? Di mana keluargamu? Apa yang terjadi dengan mereka?” berondong Coco.


“Coba kau lihat di sekelilingmu, adakah kau dapati pohon yang sama seperti diriku?” ungkap pohon Loli.


Coco kelinci terdiam sejenak, ia melihat di sekelilingnya bahkan mencoba mengingat-ingat semua jenis pepohonan yang ada di hutan ini.


“Aku juga mempunyai keluarga seperti kalian, kami bermain dan bernyanyi bersama setiap saat tapi kini semuanya telah berakhir ketika para manusia datang dan menebang habis keluargaku. Lihatlah, dahanku mulai rapuh, umurku mungkin tinggal sesaat lagi,” urai pohon Loli.


Coco yang mendengarnya hanya bisa menahan tangis.

Pagi hari saat semua penghuni masih tertidur, Coco sudah berada di depan pintu rumah mereka.


“Coco, apa yang kau lakukan sepagi ini? Aku masih ngantuk.” gerutu Buya buaya.


“Coco? Apa yang terjadi? Kamu baik-baik kan?” tanya Geri gajah.


Semua binatang di hutan didatangi Coco kelinci. Ia menyampaikan keluh kesah pohon Loli pada semua penghuni hutan. Semua larut dalam kesedihannya masing-masing sambil berpikir apa yang harus dilakukan agar pohon Loli tidak merasa kesepian.


“Maafkan aku, teman-teman semua. Aku ingat saat berjalan menelusuri lorong bawah tanah, aku melihat akar-akar seperti pohon Loli di ujung hutan ini. Aku akan bertanya pada mereka sebentar, jika itu keluarga pohon Loli kita harus membuat mereka dekat,” usul Tiko tikus tanah.


“Wah, itu ide yang menarik, Tiko,” sorak Buya buaya.


“Pohon Loli pasti sangat bahagia,” kata Coco kelinci


Sore hari saat angin bertiup sepoi-sepoi basa, pohon Loli merasakan ada yang membelai lembut rantingnya.


“Siapa di sana?” tanya pohon Loli. 


Para penghuni hutan yang berteduh di bawah pohon Loli ikut terkejut. 


“Namaku, Lolo,” ujar sebuah suara.


Semua mencari dari mana asalnya suara tersebut. 


“Aku di sini, teman-teman.” kata suara itu lagi.


Sebuah akar yang sangat panjang menyembul keluar dari dalam tanah. Akar itu memeluk erat pohon Loli. Jaringan akar mereka seketika menjadi satu. Mereka berdua saling memeluk dan menangis bahagia. 


“Terima kasih teman-teman semua yang sudah mempertemukan aku dengan keluargaku,” ungkap pohon Loli.


“Itu semua karena kebaikan hati Tiko tikus tanah,” kata Coco kelinci.


“Teman-teman, itu semua karena kita saling mengasihi. Nah, selain tolong-menolong, kita juga harus memperhatikan kelangsungan hidup semua penghuni hutan ini.” anjur Tiko tikus tanah.


Semua bertepuk tangan bahagia begitu juga dengan pohon Loli. Belum pernah ia sebahagia ini semenjak kehilangan keluarganya. [end]


Pesan Moralnya

Adik-adik semua, Kita harus menjaga semua kekayaan alam dengan cara menanam banyak pohon dan tidak menebangnya.

Posting Komentar

0 Komentar